Di Jepara saat ini sudah banyak ditemui jenis usaha fitness center yang dapat ditemukan di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Fitness center merupakan salah satu jenis usaha yang membutuhkan modal yang tidak sedikit, namun usaha tersebut sulit berkembang dan bersaing khusus di wilayah kota Jepara. Meskipun demikian, tetap saja muncul fitness center baru yang semakin menambah persaingan di wilayah kota Jepara. Maka dari itu diperlukan strategi bersaing yang tepat untuk tetap dapat bertahan dari pesaing lama maupun pesaing baru.
Penelitian ini menggunakan analisis pendekatan SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) dimana secara sistematis sangat dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O serta T) serta faktor didalam perusahaan (S dan W), SAP (strategic advantage profile) dan ETOP (environmental threat and oppurtunity profile). Variabel internal elemen kekuatan yang terdiri dari citra perusahaan, keramahan customer service, pelayanan instruktur dan kualitas produk, dan elemen kelemahan yang terdiri dari fasilitas, lokasi yang strategis, ruang yang nyaman dan bersih serta promosi. Sedangkan variabel eksternal elemen peluang terdiri dari peluang membuka cabang, kemampuan bekerjasama dengan pihak lain, penguasaan pasar dan elemen ancaman terdiri dari perkembangan tekhnologi, keberadaan pesaing, pendapatan penduduk dan harga.
Dari analisis SAP diperoleh jumlah nilai tertimbang sebesar 3,242 menunjukkan arti bahwa adanya kekuatan dan analisis ETOP yang terbagi dalam 2 variabel yaitu EOE yang merupakan faktor peluang lingkungan eksternal diperoleh hasil 3,795 menunjukkan arti bahwa adanya peluang dan ETE yang merupakan faktor ancaman lingkungan eksternal diperoleh hasil 3,453 menunjukkan ancaman yang tidak cukup berarti. Dari hasil nilai analisis ETOP tersebut menunjukkan bahwa usaha gym di Angkasa Stadium 2 di desa Pekalongan kabupaten Jepara berada pada posisi usaha spekulatif yang berdasarkan matrik ETOP. Kemudian dapat diketahui matrik SWOT pada usaha gym di Angkasa Stadium 2 di desa Pekalongan kabupaten Jepara berada pada strategi investasi yang artinya memiliki keuntungan. Usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada, sehingga strategi yang harus diterapkan dalam kondisi tersebut adalah mendukung kebijakan pertumbuhan agresif.