Penulisan ini muncul dari kenyataan semakin merosotnya nilai-nilai moral (akhlak) dikalangan muda-mudi saat ini, khususnya kaum pelajar. Seorang pelajar belum mendapatkan buahnya ilmu dan keberkahan ilmu karena kurang bisa memahami tata cara atau sopan santun bagaimana mendapatkan ilmu yang manfaat. Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah: Bagaimana konsep pendidikan adab dan akhlak penuntut ilmu menurut Yazid Bin Abdul Qadir Jawas?. Bagaimana peranan pendidikan adab dan akhlak penuntut ilmu dalam menghadapi gejala kemerosotan akhlak?. Bagaimana implementasi pendidikan adab dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari?.
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reseach) dengan pengumpulan datanya bersumber dari sumber primer dan sekunder. Pendekatan bertujuan untuk mendeskripsikan analisis konsep, peranan, dan implementasi pendidikan adab dan akhlak penuntut ilmu menurut Yazid Bin Abdul Qadir Jawas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada beberapa adab yang harus diperhatikan oleh para penuntut ilmu agar dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat serta dapat menikmati buahnya ilmu, diantaranya ialah; niat, membersihkan hati dari akhlak buruk, bersungguh-sungguh, mencari tempat duduk yang paling depan, mencatat pelajaran, dan memilih teman yang baik. Adapun peranan pendidikan adab dan akhlak penuntut ilmu ialah sangat penting. Keluarga, sekolah, dan masyarakat harus mampu berperan sebagai edukator, fasilitator, dan evaluator.
Implementasi konsep pendidikan adab dan akhlak menurut Yazid bin abdul Qadir Jawas dalam mengembangkan pendidikan saat ini merupakan bagian terpenting yang dalam hal ini pendidikan akhlak bukan hanya pemberian materi untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang salah. Namun lebih kepada untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, maupun orang lain. Dengan demikian, sekolah, guru, masyarakat dan keluarga adalah bagian yang amat begitu viral dalam memberikan contoh (uswah hasanah) kepada setiap orang, terutama kepada penuntut ilmu.