Budidaya jamur tiram putih didesa Bawu Batealit Jepara mempunyai peluang yang besar untuk pengembangan serta pertumbuhan usahanya, peluang tersebut harus dmanfaatkan oleh setiap petani atau pengusaha untuk bisa merebut peluang tersebut. Salah satu faktor untuk menentukan usaha tersebut dapat berkembang adalah sumber daya manusia yang dimiliki harus benar-benar mampu untuk mendapatkan peluang tersebut, selain itu strategi yang tepat harus diterapkan guna bisa memanfaatkan peluang yang ada.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan rancangan deskriptif, penelitian ini akan mengarahkan pada metode studi kasus untuk menafsirkan fenomena-fenomena yang ada dan yang sedang terjadi dan dengan teknik penelitian menggunakan triangulasi, Metode analisis strategi pengembangan usaha budidaya jamur tiram putih ini menggunakan analisis SWOT. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball yaitu peneliti telah merencanakan informan 1 sebagai orang pertama sebagai sumber data, informan awal ini sebaiknya dipilih orang yang bisa “membukakan pintu” untuk mengenali keseluruhan medan secara luas, selanjutnya dari informan satu disarankan ke informan 2 dan seterusnya, sehingga sampel sumber data sudah mencukupi, dan tidak perlu menambah sampel yang baru (Sugiyono. 2012).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari faktor internal perusahaan, kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) mempunyai kekuatan yaitu produk tersebut sudah banyak diminati oleh masyarakat luas, dengan produk yang relatif sama anatr petani, dengan harga yang relatif stabil, selain itu kelemahannya adalah kurangnya pengetahuan SDM yang dimiliki akan pengetahuan-pengetahuan baru guna untuk pengembangan usahanya. Dari faktor eksternal, peluang (opportunities) dan ancaman (threats), peluang yang ada sangat besar untuk perkembangan usahanya, dengan permintaan produk ini dipasaran yang sangat meningkat, karena permintaan produk ini dipasaran lebih besar dari ketersediaan produk ini, hal inilah yang harus dimanfaatkan oleh petani untuk merebut peluang tersebut, ancaman yang dihadapi pengusaha atau petani tidak terlalu berarti karena didalam kegiatan usaha ini tidak ada persaingan antara pengusaha satu dengan pengusaha lainnya. Strategi yang tepat untuk pengembangan dan pertumbuhan usaha ini adalah menggunakan kekuatan (Strengths) internal yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang (Opportunities) yang ada. Dalam hal ini strategi yang diterapkan adalah penetrasi pasar karena strategi membutuhkan usaha intensif, penetrasi pasar adalah strategi pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk pada segmen pasar saat ini tanpa mengubah produk. Selain itu peningkatan kapasitas produksi harus ditingkatkan guna untuk mencukupi kebutuhan pasar.