Penelitian ini mengangkat tentang Strategi Bersaing Usaha Batu Bata di Desa Sengonbugel (Studi Kasus Paguyuban Batu Bata Merah).
Metode analisis strategi pengembangan usaha menggunakan analisis SWOT. Dengan jenis penelitian kualitatif dan dengan teknik penelitian menggunakan trianggulasi, Sedangkan hasil yang dianalisis difokuskan pada aspek manajemen pemasaran (Bauran Pemasaran) dan untuk mengetahui setrategi bersaing pada paguyuban batu bata merah.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dilihat dari aspek pemasaran memiliki peluang yang sangat besar karena minat produk batu bata merah masih sangat tinggi dan masih minimnya produksi paguyuban batu bata merah di desa Sengonbugel masih kurang memenuhi artinya hal ini menjadi peluang pasar, agar lebih efektif dan efesien rencana kedepan akan meningkatkan jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar di wilayah jepara maupun luar wilayah Jepara. Untuk bisa masuk ke pasar yang luas, paguyuban perlu menerapkan strategi bersaing yaitu strategi intensif (intensive strategies) yang mana posisi paguyuban batu bata merah di desa Sengonbugel berada di posisi Strategi Strength-Opportunity (SO) karena usaha batu bata merah di paguyuban yang ada di desa Sengonbugel Mayong memiliki kekuatan dan peluang yang besar dibanding yang lainnya dan perlu menggunakan alternatif strategi yang pertama strategi alternatif jangka waktu pendek, menambah produk dan memperluas promosi batu bata merah baik pemasaran secara langsung maupun menggunakan media internet dan menyediakan menjual bahan baku di koperasi paguyuban untuk para pengrajin batu bata merah. Untuk jangka waktu panjang yaitu koperasi sebagai ujung tombak pengembangan Paguyuban Batu bata Merah dan berkoordinasi dengan pemerintah tentang peluang dan pengembangan usaha batu bata merah di desa Sengonbugel.