Jepara merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang sedang berkembang dan terkenal dengan seni ukirnya. Selama ini Jepara selalu diminati oleh PMA yang bergerak di bidang industri pengolahan kayu karena potensinya. Namun beberapa tahun terakhir, banyak industri-industri besar (PMA) yang bergerak di bidang garmen, tekstil, tas dan sepatu yang mulai berdiri. Industri-industri baru tersebut mulai masuk di Jepara pada tahun 2014 seiring tingginya laju pertumbuhan PMA.
Kegiatan penanaman modal asing di Jepara terus mengalami pertumbuhan. Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 147,9% dengan nilai investasi sebesar US$ 81.638.700. Selama kurun waktu 2010 hingga 2016 Jepara mampu menyerap nilai investasi hingga US$ 271.043.300. Tingginya nilai investasi di Jepara di dominasi oleh sektor industri pengolahan. Selain itu terdapat salah satu PMA yang bergerak di bidang pembangkitan tenaga listrik. PMA tersebut mengerjakan proyek untuk Negara berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan nilai investasi US$ 4.100.000.000 atau berkisar 55 trilyun rupiah yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Selain membawa modal, PMA di Jepara juga memliki kontribusi besar bagi prerekonomian daerah. Tingginya laju pertumbuhan dari PMA yang masuk memiliki dampak yang cukup besar bagi kegiatan ekonomi daerah seperti: meningkatnya sumber pendapatan daerah yang bersal dari PAD, berkurangnya tingkat pengangguran dari banyaknya jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri-industri baru yang tergolong industri padat karya. Selain itu keberadaan PMA dalam bentuk industri besar juga memiliki dampak positif bagi masyarakat sekitar terutama yang memiliki ekonomi lemah untuk meningkatkan pendapatanya.