FATKUL MUJIB, 131310000498 (2017) KONSEP PENDIDIKAN AKHLAK IBNU MISKAWIH DAN KI HAJAR DEWANTARA (Studi Komparatif). Skripsi thesis, UNISNU.
131310000498_COVER.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
131310000498_BAB I.pdf - Published Version
Download (336kB) | Preview
131310000498_BAB II.pdf - Published Version
Download (603kB) | Preview
131310000498_BAB III.pdf - Published Version
Download (463kB) | Preview
131310000498_BAB IV.pdf - Published Version
Download (313kB) | Preview
131310000498_ BAB V.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
131310000498_daftar pustaka.pdf - Published Version
Download (723kB) | Preview
Abstract
Upaya untuk memperbaiki moralitas bangsa yang kian merosot terus dilakukan salah satunya dengan mengimplementasikan pendidikan karakter dalam tiap jenjang pendidikan. namun tentu bukan hal yang mudah yntuk melakukannya apalagi menikmati hasilnya dalam waktu yang singkat. Berbagai masalah yang bersangkutan dengan akhlak mulai mencuat hingga menyebabkan degradasi moral. Diperlukan alternati untuk mendukung upaya perbaikan moral bangsa karenanya, perlu kajian mengenai pendidikan akhlak yang diharapkan mampu memberikan pencerahan
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dengan pengumpulan datanya bersumber dari sumber primer dan sekunder. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis dan metode analisa datanya menggunakan metode induktif, deduktif dan komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemikiran Ibnu Miskawaih termasuk dalam paradigma filsafat etika yang diserasikan dengan doktrin ajaran Islam. Konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih berawal dari konsep fitroh manusia sebagai makhluk yang suci dan mulia saat dilahirkan. Ibnu Miskawaih memberikan pengertian akhlak sebagai keadaan jiwa yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan tanpa dipikirkan dan diperhitungkan sebelumnya. Oleh karenanya diperlukan rekonstruksi karakter terus menerus melalui pendidikan yang harus dimulai sejak dini. Dengan tujuan untuk mencetak tingkah laku manusia yang baik, sehingga ia berprilaku terpuji, sesuai dengan substansinya sebagai manusia, yang bertujuan mengangkatnya dari derajat yang paling tercela
Konsep pendidikan akhlak Ki Hajar Dewantara adalah mendorong perkembangan hidup lahir dan batin dari sifat kodratinya menuju arah peradaban yang umum, tujuannya adalah membentuk manusia yang mandiri, berkepribadian dan beradab. Ibnu Miskawih dan Ki Hajar Dewantara memiliki persamaan dan perbedaan dalam memandang pendidikan akhlak. Tetapi secara umum mereka sefaham dalam memahami pendidikan akhlak. Salah satu persamaan yang mereka sepakati adalah materi pendidikan akhlak yaitu syari’at Islam. Sedangkan perbedaannya salah satunya terletak pada metode, namun dari hal ini yang ingin dicapai oleh keduanya tetap sama.
Implikasi konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawih dan Ki Hajar Dewantara dalam mengembangkan pendidikan saat ini merupakan bagian terpenting yang dalam hal ini pendidikan akhlak bukan hanyalah pemberian materi untuk mengetahui mana yang baik dan mana yang salah namun lebih kepada untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi diri sendiri, maupun orang lain, dengan demikian sekolah, guru, masyarakat dan keluarga adalah bagian yang amat begitu viral dalam memberikan contoh kepada setiap orang, terutama sekali kepada peserta didik.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : H. Mufid.M.Ag. |
Subjects: | 200 Agama > ISLAM > 2X5.1 Akhlak (Akhlaq) 200 Agama > ISLAM > 2X7.1 Filsafat Islam > 2X7.3 Pendidikan Agama Islam |
Divisions: | Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Unisnu |
Date Deposited: | 06 Jun 2022 02:41 |
Last Modified: | 06 Jun 2022 02:41 |
URI: | https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/3447 |