Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk: 1) untuk mengetahui strategi pondok pesantren dalam meningkatkan wawasan keilmuan santri di Pondok Pesantren Al-Buruj Ngabul Tahunan Jepara tahun 2016/2017. 2) untuk mengetahui problematika pondok pesantren dalam meningkatkan wawasan keilmuan santri di Pondok Pesantren Al-Buruj Ngabul Tahunan Tahun 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian jenis pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Buruj Ngabul Tahunan Jepara pada Tahun Pelajaran 2016/2017, dengan subjek penelitian yaitu : Pembina Pondok Pesantren Al-Buruj, Ustadz/Ustadzah Pondok Pesantren Al-Buruj, santri/santriwati Pondok Pesantren Al-Buruj. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam wawancara ini penulis mengumpulkan data tentang bagaimana strategi pondok pesantren dalam meningkatkan wawasan keilmuan santri dan problema dalam meningkatkan strategi Pondok Pesantren Al-Buruj Ngabul Tahunan Jepara Tahun 2016/2017. Observasi digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan Pondok Pesantren Al-Buruj Ngabul Tahunan Jepara Tahun 2016/2017. Dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data struktur organisasi pesantren, daftar nama-nama ustadz-ustadzah, biografi Pembina. Setelah data terkumpul kemudian penulis menganalisis data tersebut dengan menggunakan teknik analisis induktif yakni pengambilan kesimpulan umum berdasarkan hasil-hasil observasi khusus.
Hasil dari penelitian tersebut Strategi-strategi tersebut adalah 1) mengadakan pengajian Al-Qur‟an, Madrasah Diniyah, dan Taman Pendidikan Al-Qur‟an. 2) diskusi (Musyawarah). 3) Peningkatan Mutu Tenaga Pengajar. 4) Penyediaan Perpustakaan. 5) Pelatihan Ketrampilan dan Kewirausahaan. 6) Penataan Manajemen dan Administrasi. Adapun faktor penghambatnya adalah kurangnya motivasi santri dalam belajar dan pengaruh lingkungan luar. Sedangkan faktor pendukungnya adalah adanya kejar paket B dan C, adanya home schooling, adanya pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan komputer dan rebana, adanya para guru salaf yang berkompeten pada bidangnya, tenaga pengajar (ustad/ustadzah) direkrut dari beberapa alumni pendidikan pesantren yang berkualitas dan berkompetensi di bidangnya, Institusi pesantren tidak menutup diri terhadap perkembangan dan kemajuan zaman. Dewan Pengasuh senantiasa melakukan komunikasi yang harmonis baik dengan pengurus, dewan asatidz maupun santri secara langsung. Selain itu secara kontinyu dan berkesinambungan, Dewan Pengasuh senantiasa melakukan kontrol / pengawasan terhadap santri, dewan asatidz maupun perkembanan yang terjadi di pesantren. Dalam pola pembinaan kepada santri, Dewan Pengasuh lebih mengedepankan pola keteladanan, Dewan pengasuh selalu memberikan respon yang positif terhadap pemikiran pemikiran baru untuk kemudian dimusyawarahkan bersama, Beraneka ragamnya latar belakang pendidikan santri dan asal daerahnya, justru memberikan nilai positif dengan terjadinya proses transfer pengetahuan secara tidak langsung di antara para santri, sarana dan prasarana yang memadai.