Laporan keuangan merupakan produk akhir dari kegiatan akuntansi. Kualitas laporan keuangan merupakan hal yang mutlak dimiliki setiap instansi pelaporan, dikarenakan melalui kualitas laporan keuangan dapat dinilai kinerja dan eksistensi suatu kegiatan operasional dan struktural suatu instansi. Puskesmas merupakan BLUD yang berada dalam lingkup pemerintah daerah. Peran puskesmas dalam melayani masyarakat memungkinkan untuk melakukan pengelolaan keuangannya secara luas dan bertanggungjawab. Sehingga laporan keuangan puskesmas dituntut untuk memenuhi empat karakteristik kualitas laporan keuangan sebagia bentuk pertanggungjawaban puskesmas kepada khalayak umum. Sumber daya manusia dalam kaitannya pembuatan laporan keuangan merupakan hal yang utama dan dominan, dikarenakan melalui SDM yang unggul dan mumpuni mampu menghasilkan laporan keuangan yang baik dan berkualitas. Selain memperhatikan kualitas SDM, ketersediaan pemanfaatan teknologi informasi, budaya kerja penerapan standar akuntansi dan adanya sistem pengendalian internal pemerintah juga perlu implikasi yang baik guna mendukung penyusunan laporan keuangan yang berkualias.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas laporan keuangan puskesmas melalui komoetensi SDM, Pemanfaat TI dan budaya kerjanya yang dimoderasi dengan adanya penerapan SAP dan peningkatan sistem pengendalian internal pemerintah dengan objek seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Jepara. Penelitian ini menggunakan data primer dengan kuesioner dimana teknik pengambilan sampelnya berdasarkan kriteria tertentu.
Hasil olah data menunjukkan bahwa kompetensi SDm tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, pemnafaatan TI dan budaya kerja berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan puskesmas. Sedangkan dengan uji efek moderasi, SAP dan SPIP memoderasi pengaruh kompetensi SDM dan budaya kerja, sedangkan moderasi pada pemanfaatan TI tidak memiliki pengaruh.