Independensi auditor merupakan hal yang mutlak harus ada pada diri auditor ketika ia menjalankan tugas pengauditan untuk menghindari keberpihakan dan isu ketidak adilan dalam penyampaian pendapat kewajaran dari sebuah laporan keuangan perusahaan. Beberapa penelitian terdahulu tentang auditor switching menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Sehingga, perlu dilakukan penelitian ulang untuk mencoba memverifikasi teori tentang auditor switching. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi auditor switching di Indonesia.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufakatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2017. Total sampel penelitian ini adalah 80 perusahaan dengan menggunakan purposive sampling. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression) menggunakan aplikasi program SPSS 20.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa financial distress berpengaruh signifikan terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Sedangkan faktor lain seperti pergantian manajemen, reputasi auditor, opini audit, fee audit, ukuran klien tidak berpengaruh signifikan terhadap auditor switching pada perusahaan manufaktur di Indonesia.