Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai apakah dengan dilakukannya adopsi IFRS oleh Indonesia pada tahun 2012 dapat meningkatkan relevansi nilai informasi akuntansi. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang listing di BEI secara berturut-turut dari tahun 2010-2014. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, didapat sampel sebanyak 42 perusahaan manufaktur.
Untuk menguji apakah terjadi peningkatan relevansi sesudah adopsi IFRS dilakukan pengujian menggunakan uji chow test dan dengan membandingkan nilai adjusted R2 pada model regresi linier berganda pada periode sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Selain itu, juga dilakukan pengujian untuk mengetahui kerelevanan masing-masing variabel independen dengan menggunakan uji-t (uji parsial). Pengujian chow test, uji koefisien determinasi dan uji-t dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengolahan data SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 24.
Hasil pengujian menggunakan chow test menujukkan terjadi perbedaan relevansi nilai antara periode sebelum dan sesudah adopsi IFRS. Sedangkan uji koefisien determinasi menunjukkan terjadi peningkatan relevansi nilai earning per share, nilai buku ekuitas per lembar saham dan arus kas operasional per lembar saham sesudah adopsi IFRS. Hasil uji-t memberikan hasil bahwa seluruh variabel independen memiliki relevansi terhadap variabel dependen kecuali variabel nilai buku ekuitas sesudah adopsi IFRS tidak memiliki relevansi nilai terhadap variabel harga saham.