Tingkat turnover di CV. Fortuna Soergo Indofurni masih tinggi, dari
tahun 2013 tingkat turnover masih 16%. Tahun 2014 cenderung meningkat
hingga 18,99%. Dan tahun 2015 turnover sampai 25,41%, padahal perusahaan
hanya memberikan toleransi turnover hingga 15%, dan tahun 2016 tingkat
turnover sampai 25,95%. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan karyawan
head office sebelumnya terkait tingginya tingkat turnover, diketahui adanya
indikasi ketidakpuasan karyawan. Indikasi tersebut ditunjukkan bahwa karyawan
merasa kurang puas dalam hal penerimaan gaji. CV. Fortuna Soergo Indofurni
telah memberikan gaji di sesuai standar Upah Minimum Kabupaten (UMK Jepara
1.600.000,00), akan tetapi untuk tukang amplas yang kebanyakan ditempati
perempuan, mereka hanya digaji Rp. 30.000 tiap hari kerja dan mendapat bayaran
pada hari kamis berdasarkan hari kerja ketika masuk. Upah tersebut masih belum
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari karyawan. Upah tersebut juga belum
termasuk pengurangan upah sebagai konsekuensi setiap tidak masuk kerja
dipotong gaji sehari, sehingga kejadian tersebut kadang menimbulkan
ketidakpuasan karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja,
kepuasan gaji dan budaya organisasi terhadap keinginan keluar di CV. Fortuna
Soergo Indofurni. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak
85 responden. Data primer yang digunakan diperoleh dengan kuesioner kemudian
dilakukan analisis dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda
dengan bantuan SPSS 18.
Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh negatif tapi tidak signifikan
antara variabel kepuasan kerja terhadap keinginan keluar karyawan CV.Fortuna
Soergo Indofurni. Penelitian ini menunjukkan ada pengaruh negatif tapi tidak
signifikan antara variabel kepuasan gaji terhadap keinginan keluar karyawan
CV.Fortuna Soergo Indofurni. Penelitian ini menunjukkan ada pengaruh negatif
tapi tidak signifikan antara variabel budaya organisasi terhadap keinginan keluar
karyawan CV.Fortuna Soergo Indofurni.