Peranan guru dalam proses belajar mengajar dirasakan sangatlah besar pengaruhnya terhadap tingkah laku anak didik. Dalam hal ini peneliti memilih Madrasah Ibtidaiyyah Al-Khurriyah 02 Besito Kauman Gebog Kudus sebagai obyek penelitian, karena kurang optimalnya kegiatan yang berjalan di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Khurriyah 02 Besito Kauman Gebog Kudus..Pelaksanaan pembinaan akhlak di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Khurriyah 02 Besito Kauman Gebog Kudus adalah program yang diselenggarakan madrasah dengan melibatkan seluruh elemen yang meliputi kepala madrasah, guru, karyawan, dan siswa.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini meliputi Metode Pembinaan Akhlak Siswa Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khurriyah 02 Besito Kauman Gebog Kudus 2016/ 2017. Apa saja faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam Metode pembinaan akhlak siswa di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khurriyah 02 Besito Kauman Gebog Kudus 2016/ 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah action research dapat diartikan sebagai kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis, dengan cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yakni berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Subyek penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah Al-Khurriyah 02 Besito Kauman Gebog Kudus.Yang terdiri dari putra dan putri, dengan kemampuan yang heterogen.
Proses pembentukan akhlak melalui pengembangan kecerdasan spiritual diinternalisasikan melalui kegiatan keagamaan saat masuk sekolah sampai waktu pulang sekolah. Untuk siswa kelas IV,V,VI diwajibkan menunaikan sholat dhuhur berjamaah di mushalla madrasah,untuk pembentukan akhlak melalui pengembangan kecerdasan spiritual di Madrasah Ibtidaiyah Al-Khurriyah 02 Besito Kauman Gebog Kudus, terdapat beberapa metode uswah al-hasanah. Langkah kongkrit dalam pembelajaran adalah adanya integrasi antara ilmu pengetahuan umum dengan nilai-nilai religius dan ilmu agama. Metode hafalan, dalam pembelajaran TPQ anak harus bisa menghafal surat-surat pendek, do’a sehari hari, serta bisa membaca Al-Quran dan bacaan-bacaan sholat. Faktor Pendukung. Adapun hal-hal yang menjadi faktor pendukung dalam proses pembinaan akhlak yaitu : Kurikulum, tenaga guru dan warga sekolah, peran serta orang tua. Faktor Penghambat sebagai berikut : Diantaranya waktu dalam proses pembelajaran yang terbatas. Referensi buku penunjang PAI yang berhubungan dengan pembinaan akhlak. Menyalah gunakan media elektronik seperti internet, alat komunikasi dan sebagainya. Sebagian orang tua yang kurang memperhatikan akhlak anak. Metode yang di gunaka. Metode pemberian motivasi, metode pemberian nasehat, metode pembiasaan, metode pengawasan, metode keteladanan, metode pemberian hukuman,metode pemberian hadiah