Keberadan Nadzīr wakaf di desa Troso sejauh ini hanya bertugas sebagai Nadzīr penerima wakaf secara administratif saja. Adapun pelaksanakan pengelolaan wakaf tidak menjadi tanggungjawabnya sebagai Nadzīr melainkan dilakukan oleh warga setempat maupun lembaga yang berdekatan dengan lokasi wakaf. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang eksistensi dan tugas serta fungsi Nadzīr desa di Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara. Adapun rumusan masalahnya adalah: (1) Bagaimana peran Nadzīr wakaf Desa Troso Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara dalam pelaksanaan wakaf tanah? (2) Bagaimana tinjauan Yuridis terhadap status Nadzīr desa dalam pelaksanaan wakaf tanah? Menurut jenisnya penelitian ini termasuk penelitian lapangan artinya mencari data lapangan secara langsung dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teknis menggali data menggunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Adapun teknis pengolahan data adalah editing, organizing, dan penemuan hasil serta metode analisa yang peneliti gunakan adalah deskriptif-analisis.

Adapun hasil kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Nadzīr wakaf di Desa Troso sebenarnya terbentuk sejak tahun 2015 namun terdaftar secara resmi di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pecangaan tahun 2016 sejauh ini hanya melaksanakan pengadministrasian, pengawasan dan perlindungan harta benda wakaf dan melakukan pelaporan ke BWI melalui KUA Kecamatan Pecangaan. Sebagai pelaksana dan pengelola wakaf sepenuhnya diserahkan kepada masyarakat sekitar dengan pengawasan dari Nadzīr desa. (2) Syarat Nadzīr perseorangan di Desa Troso sesuai dengan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, yakni: Warga Negara Indonesia, Islam, dewasa, amanah, tidak terhalang melakukan perbuatan hukum, serta mampu secara jasmani dan rohani.