MUHAMMAD SHOFIYAN, 131410000241 (2020) HADLANAH PASCA PERCERAIAN DI DESA SUKOSONO KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA. Skripsi thesis, UNISNU Jepara.
1. 131410000241 - HALAMAN SAMPUL.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
2. 131410000241 - BAB I.pdf - Published Version
Download (304kB) | Preview
3. 131410000241 - BAB II.pdf - Published Version
Download (413kB) | Preview
4. 131410000241 - BAB III.pdf - Published Version
Download (215kB) | Preview
5. 131410000241 - BAB IV.pdf - Published Version
Download (59kB) | Preview
6. 131410000241 - BAB V.pdf - Published Version
Download (41kB) | Preview
7. 131410000241 - DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (144kB) | Preview
Abstract
Tujuan perkawinan menurut Undang-undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 adalah untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasrkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Meskipun demikian kekekalan dan kebahagiaan yang diinginkan kadang kala tidak berlangsung lama dan tidak menutup kemungkinan terjadinya perceraian yang berakibat tiga hal, yaitu putusnya ikatan suami istri, harus dibagiya harta perkawinan yang termasuk harta bersama, dan yang ketiga pemeliharaan anak yang harus di serahkan kepada salah seorang dari ayah atau ibu. Seperti yang terjadi di Desa Sukosono Kecamatan Kedung mengenai praktek Hadlanah yang dipahami oleh masyarakat. masalah yang dikaji dari permasalahan ini adalah: bagaimana pola asuh anak dari ibu pekerja setelah bercerai yang ada di Desa Sukosono dan sejauh mana kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak hingga batas usia dewasa anak yang ada di Desa Sukosono.
Lokasi penelitian adalah Desa Sukosono Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan normatif sosiologis yuridis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil penelitian, maka dapat di simpulkan Pola asuh anak dari ibu pekerja setelah bercerai untuk pengasuhan anak yang belum mumayyiz jatuh di pangkuan ibu, Karena ibu menjadi orang tua tunggal selain merawat anak juga harus bekerja maka pengasuhan di ambil alih oleh ibunya (neneknya) selagi ditinggal kerja. Pola asuh yang di terapkan mereka lebih pada memberikan kebebasan terhadap anak, tetapi juga masih ada pengawasan yang cenderung lebih dapat memberikan pola asuh yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari proses pemilihan pendidikan yang masih disarankan orang tua, tanpa disadari bahwa itu merupakan kontrol orang tua terhadap anak. Pola asuh ini tidak berdampak buruk bagi anak, malah sebaliknya. Dan pola asuh yang biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman atau harus menuruti setiap perintah orang tua biasanya akan berdampak buruk bagi anak. Kemudian Kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak sampai batas usia dewasa anak dari 4 informan 3 diantaranya tidak dipenuhi hak anak karena sudah mempunyai keluarga baru dan tidak ada bentuk tanggung jawab dari mantan suami. Salah satu dari 4 informan tersebut masih ada yang memenuhi hak anak dengan bentuk tanggung jawabnya membiayai kebutuhan anak sehari-hari termasuk pendidikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Mayadina Rohmi Musfiroh, S.H.I., M.A. Pembimbing II : Hudi, S.H.I., M.S.I. |
Uncontrolled Keywords: | Hadlanah, Perceraian |
Subjects: | 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.33 Perceraian Menurut Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | UPT Perpustakaan UNISNU Jepara |
Date Deposited: | 04 Oct 2021 07:23 |
Last Modified: | 04 Oct 2021 07:46 |
URI: | https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/287 |