Salah satu industri yang memiliki potensi pendapatan yang sangat besar adalah industri olahraga, berbagai perusahaan terkemuka berkompetensi memenuhi kebutuhan konsumen untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, dan untuk mewujudkannya perusahaan harus meningkatkan kualitas produk, model dan fitur meskipun relatif sama namun hasil yang dicapai di pasar berbeda-beda karena adanya perbedaan persepsi produk dibenak konsumen. Persepsi konsumen dapat dibangun dengan merek karena merek yang bermutu tinggi mampu mempengaruhi pilihan dan membantu konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Pemilihan merek yang tepat, mudah diingat dan bernilai tinggi produk dari sebuah perusahaan dapat dikenal, pencantuman merek dalam sebuah produk menjadi faktor pendukung kelancaran dalam proses pemasaran yang pada akhirnya mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kesadaran merek (X1), persepsi kualitas (X2), asosiasi merek (X3), dan loyalitas merek (X4). Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembeli (Y). Sampel berjumlah 97 responden yang diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling, yaitu anggota populasi yang dibutuhkan secara bersama-sama tanpa menggunakan strata yang ada dalam anggota populasi dengan kata lain populasi dianggap homogeny. Analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan hasil, yaitu
Y = 5,947 + 0,314X1 + 0,325X2+ 0,150X3 + 0,263X4 + e
Berdasarkan persamaan regresi tersebut, dapat diketahui bahwa variabel yang paling besar berpengaruh terhadap variabel dependen (keputusan pembeli) adalah variabel asosiasi merek (0,325) karena konsumen menilai sepatu olahraga Nike memiliki manfaat dan kesesuaian dengan gaya hidup, dapat meningkatkan kepercayaan diri dan performa, serta sepatu olahraga Nike selalu memiliki inovasi baru. Kemudian iikuti oleh variabel kesadaran merek (0,314), lalu variabel loyalitas merek (0,263), dan yang terakhir variabel persepsi kualitas (0,150). Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai R2 sebesar 0,565. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian dipengaruhi oleh kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas dan loyalitas merek sebesar 56,5%, sedangkan sisanya sebesar 43,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.