Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kebijakan dividen, inflasi, volume perdagangan dan leverage secara parsial maupun simultan terhadap volatilitas harga saham perusahaan. Penelitian ini tergolong kedalam penelitian kuantitatif karena menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Terdapat 59 perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 periode 2015-2018 yang dapat dijadikan sebagai populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang ada, terdapat 17 perusahaan yang dijadikan sampel. Metode pengumpulan data melalui dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan analisis menggunakan program SPSS versi 20.
Berdasarkan uji t menunjukan bahwa kebijakan dividen memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.005 dan tingkat signifikansi 0.971 sehingga kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Inflasi memiliki koefisien regresi sebesar -0.007 dan tingkat signifikansi 0.808 sehingga inflasi tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Volume perdagangan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.639 dan tingkat signifikansi 0.001 sehingga volume perdagangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volatilitas harga saham. Leverage memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.022 dan tingkat signifikansi 0.542 sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap volatilitas harga saham. Berdasarkan uji F variabel kebijakan deviden, inflasi, volume perdagangan dan leverage secara simultan berpengaruh terhadap volatilitas harga saham dapat dilihat dengan nilai significant 0.019 < lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 0,05.