MISKA MAZIYYATUN NIF’AH, 131410000166 (2016) KEWAJIBAN ‘IDDAH AKIBAT PUTUSNYA PERNIKAHAN SIRRI (Analisa Fiqh Islam dan Kompilasi Hukum Islam). Skripsi thesis, UNISNU JEPARA.
131410000166_COVER.pdf - Published Version
Download (892kB) | Preview
131410000166_BAB I.pdf - Published Version
Download (324kB) | Preview
131410000166_BAB II.pdf - Published Version
Download (469kB) | Preview
131410000166_BAB III.pdf - Published Version
Download (482kB) | Preview
131410000166_BAB IV.pdf - Published Version
Download (469kB) | Preview
131410000166_BAB V.pdf - Published Version
Download (191kB) | Preview
131410000166_Daftar Pustaka1.pdf - Published Version
Download (242kB) | Preview
Abstract
Persoalan ‘Iddah merupakan hal yang biasa kita dengar dalam masyarakat
Jika persoalan ‘iddah dihadapkan pada problem yang lebih spesifik dalam hal ini
adalah nikah sirri, yang mana persoalan pernikahan sirri ini masih menjadi
perdebatan para ulama` hingga saat ini dalam hal segi pemaknaan dan
pelaksanaannya.
Jumhur ulama` mengartikan makna nikah sirri sebagai nikah yang tanpa
dihadiri oleh wali dan dua orang saksi. Dari pemaknaan ini, pernikahan tersebut
sama dengan pernikahan pelacur atau seorang laki-laki dan seorang wanita
tersebut telah melakukan zina. Sedang nikah sirri yang marak diperbincangkan
dalam masyarakat kita ialah nikah yang sah secara agama, namun tidak dicatat
atau belum dicatatkan ke Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan setempat.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) yaitu
penelitian yang ditekankan pada penelusuran bahan-bahan pustaka atau literatur
yang sesuai dengan masalah ‘iddah. Jenis pendekatan menggunakan pendekatan
yuridis-normatif. Sedangkan pengolahan data menggunakan metode deduktif
induktif.
Hasil penelitian menunjukkkan bahwa pernikahan sirri tidak sama dengan
nikah bawah tangan. Pernikahan sirri merupakan pernikahan yang dilaksanakan
tanpa dihadiri wali dan dua orang saksi. Dalam Kompilasi Hukum Islam
pernikahan yang tanpa wali dan tanpa dua orang saksi adalah pernikahan yang
cacat dan harus dibatalkan (fasakh).
Terhadap pernikahan sirri dalam Fiqh Islam tidak menimbulkan akibat
hukum ‘Iddah atas putusnya pernikahan sirri, sedangkan dalam Kompilasi
Hukum Islam tetap berkewajiban ‘iddah sebagaimana ‘iddah wanita tertalak.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing : Dr.H.Barowi.M.Ag |
Uncontrolled Keywords: | Nikah Sirri, ‘Iddah. |
Subjects: | 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.34 Iddah |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Unisnu |
Date Deposited: | 14 Mar 2022 04:27 |
Last Modified: | 14 Mar 2022 04:27 |
URI: | https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/2556 |