Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Kinerja sebagai perwujudan perilaku kerja seorang karyawan yang ditampilkan sebagai prestasi kerja sesuai dengan peranannya dalam sebuah perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dikarenakan kinerja karyawan sebagai penentu keberhasilan serta kelangsungan hidup perusahaan. Dalam penelitian ini penulis meneliti tentang hubungan antara disiplin kerja, budaya organisasi, dan komunikasi terhadap efektifitas kerja pegawai negeri sipil di lingkungan RSUD RA. Kartini Kabupaten Jepara.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan mengambil sampel 185 responden dengan menggunakan rumus slovin, dari 340 populasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria masa kerja ± 10. Metode pengumpulan data dengan melakukan studi pustaka, dan metode angket. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, uji analisis regresi berganda, uji t dan F, uji dominasi dan uji determinasi yang diolah menggunakan Microsoft evcel dan SPSS versi 17.0 for windows.
Berdasarkan analisis deskriptif variabel dapat diketahui bahwa rata-rata dari jawaban reponden dari variable didiplin kerja, budaya organisasi, dan komunkasi 4.31. Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin kerja terhadap efektifitas kerja. Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung > t tabel dan hasilnya positif (7.065 > 1,653) dan nilai signifikansinya menunjukan lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (0.000 < 0,05). Maka dapat diartikan bahwa hipotesis pertama diterima. Terdapat pengaruh positif dan signifikan budaya organisasi terhadap efektifitas kerja. Hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung > t tabel dan hasilnya positif (4.101 > 1,653) dan nilai signifikansinya menunjukan lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima. Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan komunikasi terhadap efektifitas kerja. Kartini Jepara. Hasil pengujian t hitung menunjukkan bahwa t hitung < t tabel dan hasilnya negatif (-0.157 < 1,653) dan nilai signifikansinya menunjukan lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (0.876 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga ditolak. Hasil uji F menunjukkan F hitung sebesar 76.938 dan F tabel sebesar 2,650 (df = 3 dan df = 185-3-1 = 101). Diperoleh nilai signifikansinya sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansinya sebesar 0,05. Dengan demikian nilai F hitung > F tabel (76.938 > 2,650) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansinya (0,000 < 0,05) maka hipotesis keempat diterima, artinya variabel disiplin kerja (X1), budaya organisasi (X2) dan komunikasi (X3) secara bersama berpengaruh secara signifikan terhadap efektifitas kerja (Y).