Sekarang ini, kebutuhan transportasi kualitas pelayanan menjadi dasar yang mempengaruhi konsumen untuk memilih berbagai sarana transportasi yang tersedia. Seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi, menyebabkan peminat angkutan memilih pelayanan angkutan yang aman, ramah, cepat, lancar, efisien, dan nyaman. Stasiun pada zaman sekarang dibangun menyerupai bandara dengan gaya sederhana. Contoh stasiun modern misalnya yang berada di jaringan kereta berkecepatan tinggi yang lebih baru seperti Shinkansen di Jepang, THSR di Taiwan, Jalur TGV di Prancis, dan jalur ICE di Jerman. Saat ini, PT. Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan KA Komuter, yang dapat menghubungkan kota-kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta secara melingkar (loop) yang dapat membuat efisiensi perkotaan. KA Komuter ini diharapkan bisa membantu masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas nya, seperti pendidikan, pekerjaan, wisata, dan lain sebagainya. Sebelumnya belum pernah ada kereta Semarang-Jogja langsung. Penumpang dari Semarang yang ingin peri ke Jogja harus berganti kereta dua kali. Dampak social ekonomi KA Komuter Jawa Tengah-DIY dipengaruhi oleh mutu pelayanannya. Semakin baik mutu pelayanan, maka semakin tinggi dampak sosial ekonominya. Pengaruh variabel mutu pelayanan yang ditumbuhkan dengan strategi integrated and discovery berbasis aplikasi teknologi. Berdasarkan hasil uji pengaruh menunjukkan bahwa variabel mutu pelayanan berpengaruh cukup kuat terhadap variabel dampak sosial ekonomi yaitu 58,7%. Artinya variasi dampak sosial ekonomi mampu dijelaskan oleh variasi mutu pelayanan sebesar 58,7% melalui hubungan linier ỹ= 7.269 + 0.767 x1. Oleh karena itu agar dapat mencapai hasil dampak sosial ekonomi yang baik harus ditumbuhkan terlebih dahulu mutu pelayanan utamanya dengan strategi yang maksimal.