Pelat datar adalah sistem pelat dua arah yang beban pelatnya ditransfer langsung menuju kolom tanpa melewati struktur balok. Salah satu kelebihan dari struktur ini yaitu dapat memperpendek tinggi bangunan. Namun, penggunaan struktur pelat datar rawan terhadap gaya lateral terutama akibat beban gempa, karena tidak terdapat balok menyebabkan join (pertemuan kolom dan pelat) lemah, sehingga struktur fleksibel dan dapat menimbulkan bahaya kegagalan geser pond. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kekakuan struktur adalah dengan menggunakan dinding geser, dimana bentuk dan penempatan layout yang tepat sangat berpengaruh. Metode penelitian berupa analisis gedung 10 lantai menggunakan sistem struktur pelat datar dengan 6 pemodelan dinding geser. Jarak antar lantai 3 meter, dengan 4 bentang arah sumbu x dengan panjang 6 meter dan 3 buah bentang arah sumbu y dengan panjang 5 meter. Fungsi bangunan sebagai rumah susun terletak di kota Jepara dengan kategori tanah sedang. Analisis dilakukan dengan bantuan software SAP2000 secara tiga dimensi (3D). Perilaku dinamis yang ditinjau meliputi waktu getar alami, simpangan antar lantai, gaya geser dasar, dan gaya-gaya dalam pada kolom menggunakan metode analisis respon spektrum. Hasil analisis menunjukkan waktu getar alami paling rendah terdapat pada pemodelan IV. Untuk simpangan antar lantai dari semua pemodelan memenuhi syarat batas SNI. Gaya geser meningkat pada pemodelan VI untuk arah X dan pemodelan III untuk arah Y. Dengan penambahan pengaku lateral dinding geser pada sistem struktur pelat datar mempengaruhi gaya-gaya dalam pada kolom sudut, tepi, dan tengah. Dari perilaku dinamis struktur yang ditinjau pada pemodelan IV dan VI menyajikan kekakuan struktur paling tinggi.