MUTHOHAROTUL AINUN AFIFAH, 131410000279 (2018) RE-EVALUASI TRADISI TAHLIL BAGI PEREMPUAN YANG SEDANG HAID DI MASYARAKAT DESA SIRAHAN KEC. CLUWAK KAB. PATI DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Skripsi thesis, UNISNU JEPARA.
131410000738_COVER.pdf - Published Version
Download (3MB) | Preview
131410000738_BAB I.pdf - Published Version
Download (7MB) | Preview
131410000738_BAB II.pdf - Published Version
Download (11MB) | Preview
131410000738_BAB III.pdf - Published Version
Download (7MB) | Preview
131410000738_BAB IV.pdf - Published Version
Download (7MB) | Preview
131410000738_BAB V.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
131410000738_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version
Download (1MB) | Preview
Abstract
Ada beberapa larangan ibadah yang tidak boleh dilakukan oleh perempuan yang sedang haid, salah satunya membaca al-Qur’an. Jika berkaitan dengan amalan membaca al-Qur’an maka akan terkait pula dengan amalan ibadah yaitu tradisi tahlil. Tahlil sebuah istilah yang sebenarnya adalah suatu upacara atau ritual yang dilakukan oleh masyarakat Islam dengan maksud untuk mendoakan seseorang yang telah meninggal dunia dengan cara membaca dzikir dan doa-doa yang diambil dari ayat al-Qur’an yang didalamnya ada bacaan tahlil. Namun ada yang menjadi perdebatan mengenai perempuan yang sedang haid membaca tertib tahlil, dikarenakan didalam bacaan tahlil terdapat ayat-ayat al-Qur’an.
Di Indonesia mayoritas umat Islam menganut faham madzhab Syafi’i yang pendapatnya sudah melekat, sehingga kebanyakan ulama berpendapat bahwa perempuan yang sedang haid dibolehkan melaksanakan tradisi tahlil dan membaca tertib tahlil, tetapi di bagian membaca surah-surah al-Qur’an tidak diperkenankan untuk dibaca. Akan tetapi pendapat diatas tidak sesuai dengan kenyataan yang berlaku, khususnya tradisi tahlil yang dilaksanakan perempuan di Desa Sirahan kecamatan Cluwak Kabupaten Pati secara berkelompok, disini perempuan yang sedang haid di bolehkan mengikuti tradisi tahlil dan membaca semua tertib tahlil, termasuk membaca surah al-Qur’an yang merupakan serangkaian dari tertib dalam tahlil.
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode pendekatan sosiologi hukum. Peneliti menjadikan warga masyarakat, khususnya warga Nadhatul Ulama di Desa Sirahan Kec. Cluwak Kab. Pati sebagai sumber datanya.
Dari uraian tersebut timbullah permasalahan bahwa membaca ayat al-Qur’an secara sempurna ataupun kurang dari satu ayat masih ada khilaf diantara ulama, letak perbedaan pendapat diatas adalah apabila membaca al-Qur’an dengan sengaja atau diniatkan membaca al-Qur’an. Akan tetapi jika perempuan yang sedang haid tersebut membaca ayat-ayat al-Qur’an tanpa niatan membaca al-Qur’an hukumnya boleh. Ini berdasarkan berbagai pendapat imam fikih/ madzhab. Dalam penelitian ini, perempuan haid tetap boleh melaksanakan tradisi tahlil dan membaca semua tertib tahlil dengan tanpa diniati sengaja membaca al-Qur’an.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | Pembimbing I : Mayadina Rohmi Musfiroh,S.H.I.,M.A. Pembimbing II : M. Husni Arafat,Lc.M.S.I |
Subjects: | 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.1 Ibadah > 2X4.16 Pengurusan Jenazah > 2X4.168 Talqin dan Tahlil 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.9 Aspek Fikih Lainnya > 2X4.96 Fikih Wanita |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam |
Depositing User: | Admin Perpustakaan Unisnu |
Date Deposited: | 17 Feb 2022 03:21 |
Last Modified: | 17 Feb 2022 03:21 |
URI: | https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/2385 |