Dalam rangka memaksimalkan penerimaan pajak, pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan salah satunya adalah program pengampunan pajak (tax amnesty). Penelitian ini bertujuan untuk memberikan makna tentang pemaknaan kepatuhan wajib pajak pasca tax amnesty berdasarkan perspektif wajib pajak yang mengikuti prgram tax amnesty dan konsultan pajak.
Tax amnesty sebagai sarana wajib pajak untuk mendapatkan kesempatan dalam pengampunan pajak atau penghapusan pajak yang seharusnya terutang tanpa adanya sanksi administrasi perpajakan berupa denda dan bunga serta terbebas dari sanksi pidana perpajakan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan mengunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara secara terstruktur. Data diperoleh melalui wawancara dengan informan yang dipilih yaitu wajib pajak selaku direktur di CV. JWF dan konsultan pajak setempat.
Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode pengolahan data triangulasi sumber. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara mencari informasi pembanding yang berbeda.
Dalam penelitian ini terpilih informan yang memiliki latar belakang yang berbeda yaitu wajib pajak yang mengikuti tax amnesty dan konsultan pajak. Hasil wawancara dengan wajib pajak CV. JWF dan konsultan pajak sebagai data pembanding untuk memaknai kepatuhan wajib pajak pasca tax amnesty.