Latar Belakang judul adalah Permasalahan yang terjadi di SMA Walisongo Pecangaan Jepara adalah salah satu contoh sekolah yang menerapkan shalat dhuha pada setiap hari. Karena shalat dhuha merupakan cirri khas dari yayasan dalam rangka untuk melatih siswa-siswi agar terbiasa melaksanakan shalat dhuha.
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah: Bagaimana implementasi shalat dhuha berjamaah di SMA Walisongo Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2018/2019?. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari implementasi shalat dhuha berjamaah di SMA Walisongo Pecangaan Tahun Pelajaran 2018/2019?.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan tehnik pengumpulan dataobservasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka kesiswaan, guru agama dan siswa SMA Walisongo Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2018/2019.
Dari pembahasan teori yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: pelaksanaan shalat dhuha berjamaah di SMA Walisongo terlaksana dengan lancar pada setiap paginya pada pukul 8.20-8.30, dengan faktor pendukung tersedianya sarana dan prasarana, guru sebagai pemantau. Faktor penghambat kurang adanya kesadaran dari diri siswa, sering keluar pada jam pelajaran terutama pada jam pelaksanaan shalat dhuha, banyak siswa yang mengeluhkan kurangnya kran untuk wudhu dan kadang tidak keluar airnya.