Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep perlindungan hukum terhadap anak yang berhadapan dengan hukum menurut UU No. 11 Tahun 12 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, serta mengetahui tinjauan fiqh hadlanah terhadap konsep perlindungan hukum terhadap anak yang berhadapan dengan hukum menurut UU No. 11 Tahun 12 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Sedangkan metode pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan Yuridis-Normatif. Dalam proses analisis, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis kualitatif, yakni dengan memaparkan konsep perlindungan hukum terhadap anak yang berhadapan hukum dalam UU No. 11 Tahun 12 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak berdasarkan tinjauan fiqh hadlanah, kemudian dilakukan analisis deskriptif-kualitatif hingga dapat ditarik kesimpulan yang bersifat umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, konsep perlindungan hukum yang terdapat dalam UU No. 11 Tahun 2012 harus dilakukan dengan melakukan pendekatan keadilan restoratif dan diversi. Dan dalam pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada sepuluh asas yang terdapat pada Pasal 2 UU No. 11 Tahun 2012, yakni: asas perlindungan, asas keadilan, asas nondiskriminasi, asas kepentingan terbaik bagi anak, asas penghargaan bagi pendapat anak, asas kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak, asas pembinaan dan pembimbinga anak, asas proporsional, asas perampasan kemerdekaan dan pemidanaan sebagai upaya terakhir, serta penghindaran pembalasan. Kedua, tinjauan fiqh hadlanah atas konsep perlindungan hukum terhadap anak yang berhadapan dengan hukum dalam UU No. 11 Tahun 2012 sudah sesuai dengan garis besar dari tujuan hadlanah, yaitu untuk melindungi hak-hak anak dan mengupayakan kepentingan terbaik bagi anak. Dalam upaya perlindungannya Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak juga sudah melibatkan semua pihak, hal ini sesuai dengan pandangan fiqh hadlanah bahwa perlindungan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab kedua orang tua saja melainkan melibatkan semua elemen masyarakat.