Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mendiskripsikan Implementasi Program “Sarapan Pagi” di MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor Undaan Kudus. 2) Untuk mendiskripsikan faktor pendukung dan penghambat Implementasi Program “Sarapan Pagi” di MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor Undaan Kudus.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif lapangan, yang mengambil lokasi di MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor Undaan Kudus. Data dan sumber data dalam penelitian ini dilakukan dengan subyek guru rumpun PAI MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor Undaan Kudus. Metode pengumpulan data menggunakan tiga metode, yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian yang peneliti dapatkan menyatakan Implementasi Program “Sarapan Pagi” di MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor di antaranya: (1) Perencanan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap awal tahun ajaran baru. Perencanaan dilakukan oleh kepala madrasah, wakil kepala madrasah bagian kesiswaan, wakil kepala madrasah bagian kurikulum, koordinator kegiatan kokurikuler dan para guru rumpun PAI. (2) Pelaksanan Program “Sarapan Pagi” di MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor di antaranya prioritas materi yang disajikan yaitu terkait dengan kegiatan pendukung kegiatan intrakurikuler pada rumpuan mata pelajaran PAI yaitu mata pelajaran pendukung Al-Qur’an Hadits, Fiqih, Akidah Akhlak, SKI dan amaliah Aswaja An-Nahdhiyyah yang bersifat pembiasaan yang dilaksanakan di setiap pagi mulai dari hari Sabtu-Kamis pada jam pertama dengan durasi waktu 60 menit. (3) Evaluasi Program “Sarapan Pagi” di MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor di antaranya dilakukan setiap tiga bulan sekali. Hal yang dievaluasi meliputi target yang telah ditetapkan, seperti target materi yang harus dicapai. Faktor pendukung dan penghambat Implementasi Program “Sarapan Pagi” di MI NU Tamrinut Thullab Undaan Lor. Faktor pendukung yaitu 1) siswa yang sangat antusias, 2) guru rumpun PAI yang kompeten di bidangnya, 3) materi dan bahan ajar yang menyesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan siswa, 4) sarana dan prasarana yang digunakan untuk menopang kebutuhan atau keperluan dari pelaksanaan kegiatan kokurikuler”. Faktor pengahambat yaitu 1) siswa yang senang bermain, siswa mudah lelah dan malas, 2) kesibukan orang tua terkadang menghambat kegiatan karena tidak ada waktu untuk mendampingi belajar sang anak, 3) lingkungan, pendidikan baik dari orang tua menjadi modal dasar bagi anak dalam menghadapi kondisi lingkungannya.