Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilia-nilai pendidikan Islam yang terdapat dalam tardisi larungan di Desa Ujung batu Kecamatan Jepara. Penelitian yang akan dilaksanakan peneliti tergolong dalam jenis penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holastik, dan dengan cara deskripstif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus dan alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode yaitu dokumentasi, wawancara dan observasi.
Tradisi larungan diawali dengan penyembelihan kerbau di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Desa Jobokuto, kemudian daging kerbau dibagikan kepada warga di Kelurahan Ujungbatu dan kepala kerbau dilarung ke laut sebagai simbol membuang kebodohan, setelah itu dilanjutkan dengan ziarah ke makam Cik Lanang dan Mbah Ronggo Mulya. Kemudian dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit. Keesokah harinya upacara pelarungan kepala kerbau ke laut yang dipimpin oleh tokoh agama setempat dan diikuti oleh personel dari unsur Pemerintah Kabupaten Jepara, Pemerintah Kelurahan Ujungbatu, tokoh masyarkat, dan masyarakat lainnya.
Nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat diambil dari prosesi larungan adalah, a) Silaturahmi antar sesama warga Ujungbatu dan masyarkat Jepara pada umumnya, b) Gotong royong dalam melaksanakan upacara larungan dari awal sampai akhir, c) Mendekatkan diri pada Allah swt, karena dalam prosesi larungan tersebut diisi dengan ziarah ke makam leluhur yang telah mendahului warga Ujungbatu, sehingga mereka lebih khusu’ dalam berdoa dan taqarrub pada Allah swt, d) Kepedulian Sosial dengan Sedekah dibuktikan dengan pembagian daging kerbau kepada warga di Kelurahan Ujungbatu, e) Adanya Ukhuwah Basyariyah dalam acara larungan tersebut karena dalam masyarakat merasa satu keluarga besar sehingga memiliki tanggung jawab yang berbeda untuk menyukseskan pesta lomban, f) Menjaga Lingkungan Hidup dalam pesta lomban dibuktikan dengan pelarungan kepala kerbau sebagai simbol membuang kebodohan yang nantinya akan dimakan oleh biota laut lainnya sehingga akan terjadi keseimbangan ekosistem laut.