Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara dengan menggunakan analisis Rasio Kemandirian, Rasio Ketergantungan, Rasio Efektivitas PAD, Rasio Efisiensi PAD, dan Rasio Aktifitas Keuangan Daerah, kemudian mengukur tingkat kemampuan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara dengan menggunakan analisis Rasio Derajat Otonomi Fiskal, Indeks Kemampuan Rutin, Debt Service Coverage Ratio, serta Share and Growth.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder berupa data Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara periode 2016 – 2019 yang diperoleh dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Jepara. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis rasio keuangan.
Hasil penelitian dari tahun 2016 – 2019 menunjukkan bahwa pada Rasio Kemandirian tergolong rendah sekali dan menggambarkan pola hubungan instruktif, dimana tingkat pencapaian rata-rata sebesar 19,21%. Berdasarkan Rasio Ketergantungan kinerja keuangan masuk dalam kriteria sangat tinggi, dengan rata-rata sebesar 81,64%. Kemudian pada Rasio Efektifitas PAD masuk dalam kriteria sangat efektif dengan rata-rata 109,39%. Selanjutnya pada Rasio Efisiensi PAD, kinerja keuangan tergolong sangat efisien, dengan rata-rata sebesar 3,16%. Berdasarkan Rasio Aktifitas Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara lebih memprioritaskan belanja rutin dibandingkan dengan belanja pembangunan. Tingkat kemampuan keuangan berdasarkan Rasio Derajat Otonomi Fiskal tergolong dalam kategori kurang, dengan rata-rata sebesar 15,67%. Berdasarkan Indeks Kemampuan Rutin berada dalam kriteria sedang, dimana tingkat pencapaian rata-rata sebesar 22,78%. Kemudian berdasarkan Debt Service Coverage Ratio berada di bawah nilai 2,5. Selanjutnya, tingkat kemampuan keuangan berdasarkan tingkat Share And Growth berada pada kuadran IV, yaitu kondisi paling buruk.