Pandemic Covid-19 telah memberikan pengaruh pada sektor keuangan khususnya perbankan syariah maupun lembaga keuangan syariah lainnya. Salah satu upaya pemerintah pusat untuk menekan dampak covid-19 di sektor keuangan yaitu menetapkan kebijakan restrukturisasi kredit atau pembiayaan dengan tujuan untuk meringankan beban debitur yang terdampak langsung oleh covid- 19. Restrukturisasi pembiayaan bermasalah dapat dilakukan, melalui: Pertama, penjadwalan kembali (rescheduling). Kedua, persyaratan kembali (reconditioning). Ketiga, penataan kembali (restructuring). Kebijakan restrukturisasi pembiayaan juga diterapkan di KSPPS Berkah Abadi Gemilang Kedung sebagai upaya menekan dampak dari Covid-19. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara dan observasi langsung terhadap pihak KSPPS Berkah Abadi Gemilang Kedung. Kemudian data yang terkumpul dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil Penelitian ini menjelaskan model kebijakan restrukturisasi pembiayaan yang digunakan di KSPPS Berkah Abadi Gemilang Kedung pada masa covid-19: Pertama, penjadwalan kembali (rescheduling) berupa memberikan perpanjangan jangka waktu pembayaran bagi anggota pembiayaan bermasalah. Kedua, persyaratan kembali (reconditioning) berupa sistem putus jasa atau memberikan potongan margin bagi anggota yang melakukan pelunasan lebih cepat, potongan margin bagi anggota tidak mampu bayar dan penjualan objek jaminan bagi anggota yang dinilai sudah tidak ada prospek untuk bisa melunasi hutangnya.