Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi, faktor pendukung, hambatan dan respon siswa dalam menerapkan pembelajaran berbasis multiple intelligences pada siswa kelas tinggi di SD Negeri Panggung Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas tinggi (kelas IV, V dan VI). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kegiatan pembelajaran berbasis multiple intelligences terdiri dari 3 tahapan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan awal sudah melakukan kegiatan untuk memberikan apersepsi dan motivasi. Apersepsi dan motivasi tersebut berupa kegiatan alfa zona, warmer, pre-teach dan scenee setting. Sedangkan dalam kegiatan pembelajaran siswa difasilitasi untuk belajar melalui kedelapan jenis kecerdasan, yaitu: linguistik, logis-matematik, spasial-visual, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal dan naturalis. Penilaian pembelajaran dilakukan secara autentik. Faktor pendukung dalam implementasi pembelajaran berbasis multiple intelligences adalah, kompetensi guru, guru yang profesional dan berkompeten mampu menghadirkan suasana pembelajaran yang aktif dan kondusif. Adapun hambatan yang dialami dalam implementasi pembelajaran berbasis multiple intelligences adalah siswa, siswa sebagai individu yang berbeda-beda, baik tingkat kecerdasan, gaya belajar dan latar belakang sosial ekonomi. Sehingga guru kesulitan untuk mengetahui potensi yang harus digali dan dikembangkan. Data respon siswa dalam penelitian ini diambil dari angket respon siswa, yang di dalamnya terdapat 30 pernyataan tentang pembelajaran berbasis multiple intelligences. Rata-rata nilai yang diperoleh dari 30 peryataan tersebut adalah sebesar 96,45% menjawab “Ya” dan 3,55% menjawab “Tidak” sehingga dapat dikategorikan respon siswa terhadap pembelajaran berbasis multiple intelligences sangat baik.