Manajemen kesiswaan bagi lembaga pendidikan dapat menentukan peningkatan mutu pendidikan, prestasi akademik dan non akademik siswa. Lemahnya manajemen kesiswaan dapat berimbas pada kurang optimalnya kegiatan pembinaan bakat dan minat siswa. Oleh karena itu, diperlukan adanya manajemen kesiswaan yang berdaya guna baik dari sisi manajemen sistem (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut), serta komponen sistem (guru/pembimbing, siswa, sarana dan prasarana, waktu, dan biaya) untuk mengelola bakat dan minat siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan dan menganalisis proses manajemen kesiswaan dalam meningkatkan bakat dan minat siswa (2) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat; (3) mengdeskripsikan upaya pemecahan masalah dalam manajemen kesiswaan dalam meningkatkan bakat dan minat siswa di SMP NU Al- Ma’ruf Kudus.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian di SMP NU Al-Ma’ruf Kudus. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala bidang kesiswaan, guru/pembimbing, pengawas, komite sekolah, dan siswa. Data penelitian diperoleh dari primer dan sekunder. Sumber data dari informan, dokumen atau arsip, sumber pustaka, dan hasil penelitian yang relevan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam tentang manajemen kesiswaan dalam meningkatkan bakat dan minat siswa. Uji keabsahan data menggunakan trianggulasi dan perpancangan keikutsertaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode induksi dan metode deduksi dengan model interaktif Milles dan Huberman yang dimulai dari reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan/verifikasi.
Hasil analisis data dan temuan penelitian disimpulkan (1) Proses pelaksanaan manajemen kesiswaan untuk meningkatkan bakat dan minat siswa di SMP NU Al-Ma’ruf Kudus meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut; (2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan manajemen kesiswaan untuk bakat dan minat siswa di berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal meliputi: sumber daya manusia, metode, materi, waktu, sarana dan prasarana serta pembiayaan. Faktor eksternal berasal dari luar lembaga yaitu: dukungan dari wali murid, donatur, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus; (3) Upaya pemecahan masalah hambatan dilaksanakan secara internal dan eksternal. Upaya internal meliputi: peningkatan kompetensi dan kualifikasi pembimbing, penjaringan peserta melalui tes, membentuk tim, panduan teknis, sarana dan prasarana, waktu, pembiayaan. Upaya eksternal meliputi: meminta dukungan orang tua/wali, membina kerjasama pihak-pihak dan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kantor Kementerian Agama dan sponshorship.
Saran yang disampaikan kepada pengawas, kepala sekolah, wakil kepala bidang kesiswaan, guru, komite dan siswa mengimplementasikan manajemen kesiswaan dengan optimal, efektif dan efisien sehingga bakat dan minat siswa dapat meningkat.