Pada ruas jalan Jepara-Mlonggo dikategorikan jalan kolektor yang ramai lalu lintasnya, dimana jalan ini sering dilewati oleh beberapa kendaraan besar seperti kontainer, truk angkutan metrial, truk amgkutan batu kali, truk semen, dan lain-lainnya sehingga mengakibatkan penurunan kualitas pada jalan. Dengan adanya permasalahan diatas maka diperlukan adanya sebuah analisis kondisi kerusakan jalan untuk memonitoring seberapa besar tingkat kerusakaan jalan yang terjadi pada ruas jalan Jepara-Mlonggo KM 3+000 sampai KM 5+000. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Menentukan atau mengetahui jenis dan tingkat kerusakan jalan dengan menggunakan metode Bina Marga 1990, 2. Mengetahui nilai presentase pada tiap jenis kerusakan jalan, 3. Mengetahui nilai urutan prioritas jalan sebagai acuan penanganan yang sesuai dengan metode Bina Marga, 4. Mengetahui penyebab kerusakan jalan secara umum. Populasi penelitian pada jalan Jepara-Mlonggo adalah berjarak 2 km dengan jumlah 20 segmen dengan jarak antar segmen 100 m. Pengumpulan data dengan menggunakan survei secara visual dan survei LHR. Hasil penelitian yaitu jenis kerusakan yang terdapat pada jalan Jepara-Mlonggo adalah Nilai Presentase tiap jenis kerusakan ruas jalan Jepara-Mlonggo adalah retak memanjang (9,52%), sungkur (4,95%), tambalan (0,09%), retak kulit buaya (4,56%), lubang (2,77%), amblas (3,03%), retak pinggir (0,95%), kegemukan (0,18%), retak blok (0,00%), mengembang (0,14%). Pada saat penelitian kondisi jalan pada ruas jalan Jepara-Mlonggo KM 3+000 sampai KM 5+000 memiliki nilai kondisi sebesar 7,75. Kemudian Volume lalu lintas harian rata-rata pada jalan Jepara-Mlonggo sebesar 10.917 kend/jam dengan nilai SMP sebesar 5.878,6 SMP/jam. Hasil perhitungan urutan prioritas mendapatkan nilai sebesar 3,25, maka sesuai dengan nilai prioritas pada metode Bina Marga 1990 ruas jalan tersebut dimasukkan dalam program peningkatan jalan.