Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. konsep pengembangan potensi manusia dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 78. 2. Implementasi kandungan Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 78 tentang pendidikan agama Islam pada anak.
Penelitian ini penulis menggunakan data penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan hermeneutik, merupakan suatu metode penafsiran yang berangkat dari analisis bahasa dan kemudian melangkah ke analisis konteks, untuk kemudian “menarik” makna yang didapat ke dalam ruang dan waktu saat proses pemahaman dan penafsiran tersebut dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan: teknik library research (penelitian kepustakaan). Pemilihan kepustakaan dilakukan secermat mungkin dengan mempertimbangkan otoritas pengarangnya terhadap bidang yang dikaji. Teknik analisis data menggunakan menggunakan analisis data (content analysis) yaitu suatu metode tafsir yang digunakan oleh para mufasir dalam menjelaskan kandungan ayat Al-Qur’an dari berbagai seginya dengan memperhatikan ayat-ayat Al-Qur’an sebaimana yang tercantum di dalam mushaf, dan menggunakan metode Maudhu’i adalah menafsirkan ayat-ayat Al-Quran berdasarkan tema atau topik pemasalahan.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Konsep pengembangan potensi manusia dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 78 meliputi pertama pendengaran, karena dengan pendengaran manusia pertama kali dapat mengenal lingkungan sekitar melalui suara yang adalah di sekelilingnya. Kedua, melalui penglihatan, karena dengan penglihatan manusia bisa berpikir dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya tentang beragama, bertauhid dan berakhlak yang baik. ketiga, melalui hati, karena dengan hati, manusia bisa memilih mana yang benar dan mana yang salah, sehingga dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya agar dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. 2. Implementasi kandungan Al-Qur’an Surat An-Nahl Ayat 78 tentang Pendidikan Agama Islam pada Anak adalah manusia dibekali pendengaran, penglihatan dan kuatnya akal, maka akan sampai pada tahapan yang sangat baik. Indera-indera tersebut dianugerahkan untuk manusia agar manusia dapat beribadah kepada Allah SWT dengan perantara kekuatan setiap anggota untuk taat selalu kepada-Nya. Semua indera-indera tersebut disamping sebagai perantara taat, juga disusun untuk manusia agar manusia dapat menghilangkan kebodohan yang merupakan sifat asal manusia artinya tidak mengetahui segala macam ilmu, dan untuk mendatangkan ilmu pengetahuan agar mengantarkan manusia pada rasa syukurnya kepada Allah, mampu mempergunakan segala anugerah, berupa indera-indera tersebut, secara benar.