Manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang beradab jika memiliki akhlak terpuji. Tanpa akhlak, derajat manusia akan lebih rendah daripada hewan. untuk menambahkan akhlak terpuji diperlukan pembiasaan secara terus menerus melalui bimbingan dan pendidikan. Al-Qur’an memiliki tuntunan yang mendidik manusia menjadi bangsa yang berakhlak. Tolok ukurnya adalah pada diri Nabi dan para sahabatnya, yang diharapkan mampu membawa pengaruh dan peranan yang sangat penting dalam pembentukan watak perilaku dan kepribadian manusia. Pendidikan akhlak Nabi Ayyub mengajarkan kepada manusia akan kesabaran dan ketaatan kepada Allah.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yaitu pengumpulan data yang terdapat dalam buku-buku di perpustakaan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dan menggunakan metode analisis datanya menggunakan metode tahlili dan metode deduksi. Dalam hal ini penulis akan mengungkapkan tentang Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kisah Nabi Ayyub (Studi Analisis Surat Shaad Ayat 44).
Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pesan-pesan agama yang tercantum dalam kisah Nabi Ayyub, yang sarat akan akhlak-akhlak terpuji yang diharapkan hasil penelitiannya dapat menambah wawasan dan keilmuan tentang pendidikan akhlak dalam agama Islam.
Nilai-nilai pendidikan akhlak yang bersumber dari kisah Nabi Ayyub yaitu tentang sabar, taat, syukur, ridha yang seluruhnya harus mengacu pada tiga komponen yaitu pengetahuan moral, merasakan moral dan tindakan moral. Ketiga aspek tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan Islam yaitu: aspek jasmani, rohani dan akal.