Latar belakang judul ini adalah penanaman pendidikan moral pada masa remaja di era sekarang ini banyak yang dipandang sebelah mata. Hal ini disebabkan oleh dunia pendidikan telah melupakan tujuan utama pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara seimbang. Dengan pendidikan kepramukaan, kita bisa mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan melalui dasa darma pramuka butir enam dan akan dihubungakan dengan tujuan pendidikan agama islam.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana konsep dasa darma pramuka butir enam (rajin, terampil, dan gembira), Bagaimana konsep pendidikan agama Islam, dan Bagaimana relevansi dasa darma pramuka butir enam (rajin, terampil, dan gembira) dengan tujuan pendidikan agama Islam.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Peneliti mengumpulkan data menggunakan metode studi pustaka dengan analisis kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode: interpretatif analysis; content analysis; dan comparatif analisys. Dalam hal ini penelitian difokuskan pada studi konsep dasa darma butir enam dan konsep tujuan pendidikan agama Islam.
Dari pembahasan yang sudah peneliti paparkan, maka penulis akan menyimpulkan bahwasannya rajin, terampil, dan gembira pada butir enam dalam Dasa Darma Pramuka tingkat Penggalang tersebut, terdapat kesamaan atau hubungan dengan tujuan pendidikan agama Islam, ialah sebagai berikut: 1) Ranah Kognitif (pengetahuan): Rajin belajar di Sekolah dan Rajin berusaha supaya dapat menggapai cita-cita yang diinginkan; 2) Ranah Afektif (sikap): Rajin sedekah dan menolong sesama dan Riang gembira dan penuh keikhlasan dalam melaksanakan semua pekerjaan; dan 3)Ranah Psikomotorik (keterampilan): Terampil dalam memanfaatkan benda tidak terpakai menjadi barang yang berguna danTerampil menggunakan alat gerak tubuh, misalnya tangan dan kaki untuk mengembangkan bakatnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi para peserta didik, pendidik, peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lembaga-lembaga pendidikan Islam.