Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Implementasi Retorika pada pembelajaran SKI di Kelas XI MA Wahid Hasyim Bangsri, (2) Faktor pendukung dan penghambat implementasi Retorika pada pembelajaran SKI di Kelas XI MA Wahid Hasyim Bangsri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di MA Wahid Hasyim Bangsri Jepara. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan kegiatan analisis sampai penarikan simpulan. Untuk menjamin keabsahan data, peneliti menggunakan validitas triangulasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: pelaksanaan implementasi retorika pada pembelajaran SKI Kelas XI di MA Wahid Hasyim Bangsri mencakup tiga tahapan. Pada kegiatan awal, implementasi Retorika dapat dilihat dari ketrampilan guru merencanakan kegiatan pembelajaran dan ini sejalan dengan fungsi retorika sebagai mass education yang memerlukan perencanaan yang matang. Kemudian pada kegiatan inti atau Pelaksanaan adalah tahap implementasi yang paling nyata, karena dalam proses pembelajaran terjadi komunikasi dua arah antar peserta didik dan pendidik. Serta dalam pembelajaran telah memuat unsur-unsur retorika yaitu komunikan, komunikator, materi, media dan respon. Pada tahap akhir merupakan kegiatan evaluasi yang memerlukan ketrampilan untuk mendapat hasil yang obyektif. Kegiatan evaluasi selalu dioterapkan diakhir pembelajaran, lalu pada tahap evaluasi lanjutan ada ulangan harian, ulangan umum semester dan evaluasi sikap peserta didik. Dalam paparan tersebut, pendidik maupun peserta didik dapat malakukan komunikasi tersebut dengan baik. Adapun faktor pendukungnya adalah pendidik juga mengampu muatan lokal tentang retorika, waktu belajar pada jam ke 3 dan 4 yang kadar fokus peserta didik masih bagus, peserta didik telah dibekali dasar-dasar beretorika dengan keberadaan salah satu muatan lokal yang dikembangkan di Madrasah, dan kondisi kelas yang bukan kelas penuh dan hanya ada 29 peserta didik sehingga kegiatan pembelajaran lebih lenggang dan efektif. Adapun faktor penghambatnya adalah beberapa peserta didik tidak mampu menanggapi dengan aktiv atas apa yang telah disampaikan oleh guru, beberapa siswa tidak memiliki perhatian yang bagus pada materi pembelajaran, serta karakter atau watak peserta didik yang berbeda-beda.