Pasar modal di Indonesia adalah pasar berkembang, dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi ekonomi di Indonesia. Dalam perkembangan pasar modal di Indonesia salah satunya dengan indikator Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks pasar saham yang digunakan salah satunya Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah semua indeks gabungan jenis saham yang tercatat di bursa efek Samsul(2006:185). Indeks harga saham merupakan sesuatu yang memperlihatkan pergerakan harga saham, indeks harga saham memperlihatkan keadaan pasar apakah sedang aktif atau lesu (Novitasari, 2013). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh indeks harga saham gabungan (IHSG) terhadap Nilai Tukar, Inflasi, Jumlah Uang Beredar pada periode 2013- 2017.
Penelitian ini menggunakan sampel secara time series pada data Indeks harga saham gabungan, Nilai tukar, Inflasi dan Jumlah uang beredar yang diambil pada tiap bulannya selama periode 2013-2017 sebanyak 60 sampel dan teknik pengambilan sampel di penelitian ini menggunakan sampling total atau sensus. Metode analisis di penelitian ini menggunakan Analisis deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Berganda dan Uji Hipotesis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial Nilai Tukar tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham gabungan sedangkan Inflasi dan Jumlah Uang Beredar berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham gabungan. Sedangkan hasil uji simultan Nilai Tukar, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar berpengaruh terhadap Indeks harga Saham Gabungan.