Investigative reporting merupakan kategori kegiatan jurnalistik yang mendalam dan panjang proses pengerjaannya. Berdasarkan cara kerjanya hampir sama dengan in-depth reporting, akan tetapi investigative reporting lebih panjang dan mendalam, bahkan hasil liputan dapat berdampak pada penyelidikan kepada oknum-oknum tertentu. Video Jurnalisme Investigasi adalah video tutorial investigasi yang dirilis oleh Lembaga Studi Pers dan Pembangunan (LSPP), berisi tahapan mengenai peliputan investigatif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan mengenai investigative reporting dalam video tersebut. Jenis Penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data dengan cara mengamati scane by scane mengenai bentuk, proses dan teknik yang digunakan dalam video Jurnalisme Investigasi, kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah perencanaan peliputan dalam video Jurnalisme Investigasi adalah sangat sistematis dan terstuktur, di antaranya meliputi penentuan ide dan pencarian data awal, verifikasi, rapat redaksi, penentuan angle, pembagian tugas, rapat besar, proses penulisan dan penyuntingan. Metode penelusuran yang digunakan dalam peliputan investigasi meliputi tiga trail, yaitu; (1) material trail,(2) people trail, dan (3) money trail.
Teknik penyamaran yang digunakan diantaranya adalah penyamaran melebur (immerse), menempel (embedded), dan berjarak (surveilance). Etika jurnalis dalam melakukan peliputan investigatif tidak terlepas dengan pedoman umum jurnalistik, yaitu kode etik jurnalistik. Namun, yang ditekankan dalam liputan investigasi adalah wartawan selalu menguji informasi dan menjaga sumber anonim.