Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan potret pernikahan dini di desa kedungcino jepara. (2) Untuk mengidentifikasikan dampak pernikahan dini terhadap pendidikan agama Islam anak di desa Kedungcino Jepara.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi atau pengamatan, wawancara atau interview, dokumentasi,triangulasi. Pengumpulan data dilakukan untuk menggali sumber dari kepala desa kedungcino Jepara, ketua RT desa Kedungcino Jepara, Remaja yang melakukan pernikahan dini di desa Kedungcino Jepara dan juga warga desa kedungcino Jepara. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif.

Dampak dari pernikahan dini terhadap pendidikan Agama Islam dalam keluarga di Kedungcino Jepara.Pertama, Ekonomi biasanya terjadi karena keluarga mengalami kesulitan ekonomi sehingga terpaksa menikahkan anaknya pada usia dini, dengan begitu anak dapat mengurangi beban perekonomian dari keluarga dan memperoleh kehidupan yang lebih layak. Kedua, Hukum pencatatan pernikahan tidak diperkenankan untuk melangsungkan atau membantu melangsungkan pernikahan jika diketahui ada pelanggaran ketentuan batas umur minimum pernikahan sehingga pernikahan dini yang biasanya terjadi tidak memiliki landasan hukum sebab tidak tercatat dalam kantor pencatatan nikah seperti kantor sipil. Ketiga,kesehatan wanita menikah di bawah umur 16 tahun biasanya 10-12 kali lebih besar kemungkinan terjadi kanker leher rahim dibandingkan dengan mereka yang menikah di atas usia 20 tahun keatas. Keempat, pendidikan orang tua cenderung pasrah dan tidak terlalu memikirkan dampak yang akan dialami sang anak, hal tersebut mengakibatkan pendidikan jug adapt menjadi penentu usia pernikahan dini. Kelima, timbul kekerasan dalam rumah tangga kekerasan dalam pernikahan dini sangat tinggi sebesar 40% dibandingkan 20% perempuan dewasa yang menikah yang terjdi karena gangguan psikis remaja. Hal ini terjadi karena para anak perempuan yang menikah dengan laki-laki lebih tua tidak mempunyai kekuatan dalam melakukan bekerja.