Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembiayaan mudharabah di BMT Artha Mulia yang mengalami permasalahan seperti pembiayaan macet. terdapat 3 jenis pembiayaan diantaranya pembiayaan modal kerja, jatuh tempo dan pembiayaan konsumtif. Berdasarkan permasalahan yang ada pihak BMT Artha Mulia Kembang mengeluarkan sebuah produk arisan yang dapat dijadikan jaminan. Hal ini merupakan suatu bentuk inovasi baru dan yang menarik hal ini dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah. Maka layak dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Pelaksanaan Arisan Sebagai Alternatif Jaminan Pembiayaan Mudharabah di BMT Artha Mulia Kembang.”
Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui arisan di BMT Artha Mulia Kembang menjadi alternatif jaminan pembiayaan mudharabah. 2. Mengetahui ketentuan-ketentuan pelaksanaan pembiayaan dengan jaminan uang arisan di BMT Artha Mulia Kembang. 3. Mengetahui pembiayaan mudharabah yang diterapkan di BMT Artha Mulia Kembang telah sesuai dengan DSN-MUI. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualittif dengan model penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data-data dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data primer. Data-data diperoleh melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunkan cara berfikir induktif. .
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Pembiayaan mudharabah dengan jaminan uang arisan merupakan upaya BMT Artha Mulia untuk menarik minat anggota agar tertarik dengan produk simpan pinjam, mengurangi resiko pembiayaan macet. Uang arisan menjadi alternatif bagi anggota yang mengajukan pembiayaan karena proses yang mudah, hanya perlu menjadikan uang arisan sebagai jaminan saja, anggota dapat membuka usaha serta dapat melanjutkan arisan. Sekitar 40% anggota arisan mengajukan pembiayaan mudharabah dengan jaminan uang arisan. hal itu menunjukan seberapa efektif dan kenapa jaminan uang arisan menjadi alternatif. 2. Ketentuan pelaksanaan pembiayaan mudharabah dengan jaminan uang arisan dapat dikatakan sah apabila memenuhi rukun dan syarat pembiayaan mudharabah. Dalam pelaksanaan pengundian arisan dilakukan secara terbuka diikuti oleh 34 koordinator beserta pengelola dan pengurus yang nantinya tugas dari koordinator menyerahkan uang arisan kepada penerima arisan. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah dengan jaminan uang arisan di BMT Artha Mulia telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan fatwa DSN-MUI. Namun dalam pengawasan kesyariahannya belum teruji kelayakannya karena tidak ada Dewan Pengawas Syariah (DPS) hingga saat ini untuk mengawasi kesyariahan pada suatu produk simpanan, pembiayaan, mekanisme, operasional dan managemen masih dilakukan oleh Pengawas BMT Artha Mulia.