Search for collections on Publications

PERSPEKTIF ‘URF TERHADAP PERNIKAHAN NGELANGKAHI DI DESA BAWU KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA

SRI PUJI LESTARI, 171410000565 (2021) PERSPEKTIF ‘URF TERHADAP PERNIKAHAN NGELANGKAHI DI DESA BAWU KECAMATAN BATEALIT KABUPATEN JEPARA. Skripsi thesis, UNISNU Jepara.

[thumbnail of 171410000565_COVER.pdf]
Preview
Text
171410000565_COVER.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 171410000565_BAB I.pdf]
Preview
Text
171410000565_BAB I.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[thumbnail of 171410000565_BAB II.pdf]
Preview
Text
171410000565_BAB II.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[thumbnail of 171410000565_BAB III.pdf]
Preview
Text
171410000565_BAB III.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[thumbnail of 171410000565_BAB IV.pdf]
Preview
Text
171410000565_BAB IV.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of 171410000565_BAB V.pdf]
Preview
Text
171410000565_BAB V.pdf - Published Version

Download (862kB) | Preview
[thumbnail of 171410000565_DAFTAR PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
171410000565_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of 171410000565_LAMPIRAN.pdf]
Preview
Text
171410000565_LAMPIRAN.pdf - Published Version

Download (96kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami tradisi pernikahan ngelangkahi yang dilaksanakan masyarakat Desa Bawu yang telah biasa dilaksanakan setiap ada pernikahan sang adik mendahului kakaknya, selain itu untuk memahami secara nyata berdasarkan perspektif ‘urf apakah hukum tradisi pernikahan ngelangkahi berlawanan dengan Syari’at Islam atau tidak. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis-sosiologis, menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode lapagan (field research). Untuk memperoleh data digunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, pertama, pelaksanaan pernikahan ngelangkahi dilaksanakan pagi hari sebelum calon pengantin melaksanakan ijab qabul. Sebelum prosesi dimulai seluruh keluarga dan seluruh anggota keluarga melaksanakan do’a. Setelah itu, calon pengantin sungkeman kepada kakaknya, kemudian kakak calon pengantin mengutarakan keikhlasannya untuk bersedia dilangkahi, dan calon pengantin (adik) menyerahkan uang atau barang pelangkahan kepada sang kakak. Kemudian kakak memegang tebu wulung yang diikat dengan ingkung bakar sambil berpegangan tangan dengan adik kemudian keduanya melangkahi tumpeng golong sebanyak tiga kali. Setelah semua prosesi pernikahan ngelangkahi selesai, dilanjutkan makan bersama keluarga dan kerabat. Kedua, Berdasarkan perspektif ‘urf tradisi pernikahan ngelangkahi di Desa Bawu sudah menjadi adat kebiasaan yang berlaku di masyarakat dan sudah berlaku sejak lama serta tidak memiliki pertentangan dengan nash Al-Qur’an dan Hadits, maka adat istiadat tersebut memiliki hukum mubah (boleh) dan boleh dilakukan asalkan tidak bertentangan dengan syari’at Islam.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing I : Imron Choeri, S.H.I., M.H. Pembimbing II : Alfa Syahriar, Lc., M.Sy.
Uncontrolled Keywords: Perspektif, ‘Urf, Pernikahan, Ngelangkahi, Desa Bawu.
Subjects: 200 Agama > ISLAM > 2X4 Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > 2X4.3 Hukum Keluarga dan Hukum Perkawinan > 2X4.31 Nikah
200 Agama > ISLAM > 2X6.1 Masyarakat Islam > 2X6.9 Adat Istiadat dalam Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Admin Perpustakaan Unisnu
Date Deposited: 16 Dec 2021 04:27
Last Modified: 16 Dec 2021 04:27
URI: https://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/954

Actions (login required)

View Item
View Item